Dokter akan memulai pemeriksaan dengan mengevaluasi riwayat kesehatan dan gejala-gejala yang dirasakan oleh pasien. Evaluasi tersebut bisa berupa pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Kapan keputihan yang tidak normal mulai terjadi?
- Apa warna dari cairan keputihan?
- Apakah cairan tersebut berbau?
- Apakah ada rasa gatal, nyeri, atau sensasi terbakar di vagina atau sekitarnya?
- Apakah Anda punya lebih dari satu pasangan seks?
- Disamping itu dokter juga mungkin akan mengambil sampel cairan keputihan atau melakukan pemeriksaan Pap untuk mengambil sel-sel dari serviks dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sel tersebut. Setelah memastikan penyebab keputihan, dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyebabnya tersebut.
Sebagai contoh, keputihan abnormal yang disebabkan oleh infeksi jamur biasanya akan diobati dengan obat-obatan antifungal yang berupa krim atau gel yang dimasukkan ke dalam vagina. Keputihan akibat vaginosis bakterial dapat diobati menggunakan pil atau krim antibiotik. Dan penyakit trikomoniasis biasanya diobati menggunakan obat metronidazole atau tinidazole.
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah infeksi vagina yang dapat memicu keluarnya cairan keputihan yang tidak normal.
- Menjaga kebersihan organ reproduksi dengan membersihkannya secara teratur menggunakan sabun dan air hangat.
- Jangan gunakan sabun yang diberi pewangi atau cairan khusus pembersih vagina yang disebut douche.
- Setelah selesai buang air kecil atau buang air besar, selalu bersihkan vagina secara menyeluruh agar mencegah bakteri masuk ke dalam dan menyebabkan infeksi.
- Kenakan celana dalam berbahan 100% katun dan sebaiknya jangan kenakan pakaian yang terlalu ketat.
Menjaga kebersihan organ reproduksi Anda merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya keputihan yang tidak wajar. Jadi mulai dari sekarang sebaiknya Anda lebih cermat dalam memperhatikan kehigienisan pribadi.
Comments
Post a Comment